Jumat, 12 April 2013

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MITOS SEPUTAR KEHAMILAN DAN KELAHIRAN DI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF KEBIDANAN BIDANG KEGIATAN: PKM-AI Diusulkan oleh: Mustika Rahayu (0612032) 2012/2013 Rahhmawati Ning Rum (0612037) 2012/2013 Triantika Sabbtina (0511062) 2011/2012 AKADEMI KEBIDANAN AR-RUM SALATIGA 2013


                                               
THE MYTH OF PREGNANCY AND BIRTH IN THE PERSPECTIVE OF MIDWIFERY 
Mustika Rahayu, Rahhmawati Ning Rum, Triantika Sabbtina 
Students, DIII Midwifery, Midwifery Academy Ar-Rum Salatiga 
ABSTRACT  a
Indonesia many myths surrounding pregnancy and birth are circulating in the community. Both in terms of food, behavior, or all things related to daily life pregnant or the baby, for example, pregnant women should not eat pineapple, pregnant and her husband is not allowed to kill animals, and pregnant women are also not allowed out at night and so on One district that has a mythical pregnancy and high birth Gilirejo, Wonosegoro, Boyolali. Myths that developed in this region include the mother should not eat papaya leaves and basil leaves. Additionally during the solar eclipse pregnant women should be washed out and washed down the shower because if not scared later when his son was born a black mark on his body. The purpose of writing a scientific article on the Myth of Pregnancy and Birth Midwifery Society in Perspective is to provide an overview and explanation to the public about the myths that exist in Gilirejo, Wonosegoro, Boyolali so they can have a good overview of the myths and myths are bad for health. The method used in the preparation of scientific articles Myths Pregnancy and Birth Midwifery in the Community Perspective interviews and library research methods. Gilirejo, Wonosegoro, Boyolali especially young couples, housewives and women in general, need to be careful in trusting and take a stand on various myths that exist because there are some myths which can be dangerous if it is believed that directly endanger health mother and baby. Keywords: Myths, Pregnancy, Birth, Community, Midwifery  
MITOS KEHAMILAN DAN KELAHIRAN DI MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF KEBIDANAN 
Mustika Rahayu, Rahhmawati Ning Rum, Triantika Sabbtina 
Mahasiswa, DIII Kebidanan, Akademi Kebidanan Ar-Rum, Salatiga 
ABSTRAK 
Banyak mitos di Indonesia seputar kehamilan dan kelahiran yang beredar di masyarakat. Baik dari segi makanan, tindak tanduk, atau semua hal yang berkaitan dengan keseharian  ibu hamil ataupun si jabang bayi, misalnya ibu hamil tidak boleh makan nanas, ibu hamil maupun suaminya tidak diperbolehkan untuk membunuh binatang, serta ibu hamil juga tidak diperbolehkan keluar pada malam hari dan sebagainya.    Salah satu kabupaten yang memiliki mitos kehamilan dan kelahiran yang tinggi yaitu desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Mitos yang
berkembang di wilayah ini antara lain ibu tidak boleh makan daun pepaya dan daun kemangi. Selain itu pada saat gerhana matahari ibu hamil harus dimandikan di luar dan diguyur karena jika tidak mandi maka takut nanti ketika lahir anaknya ada tanda hitam di tubuhnya.   Tujuan penulisan artikel ilmiah Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat dalam Perspektif Kebidanan yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada masyarakat mengenai mitos yang ada di desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali sehingga mereka dapat mempunyai gambaran mitos yang baik dan mitos yang buruk bagi kesehatan.  Metode yang digunakan  dalam penyusunan artikel ilmiah Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat dalam Perspektif Kebidanan yaitu metode wawancara dan metode studi pustaka.    Masyarakat desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali khususnya pada pasangan muda, ibu rumah tangga dan wanita pada umumnya, perlu berhati-hati dalam mempercayai dan mengambil sikap atas berbagai mitos yang ada karena ada sebagian mitos tersebut yang berbahaya jika diyakini yang bisa secara langsung membahayakan kesehatan ibu dan bayi. Kata Kunci: Mitos, Kehamilan, Kelahiran, Masyarakat, Kebidanan 
PENDAHULUAN 
Banyak mitos di Indonesia seputar kehamilan dan kelahiran yang beredar di masyarakat. Baik dari segi makanan, tindak tanduk, atau semua hal yang berkaitan dengan keseharian  ibu hamil ataupun si jabang bayi. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Di desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, kabupaten Boyolali  masyarakatnya masih percaya terhadap mitos-mitos seputar kehamilan dan kelahiran. Mitos-mitos tersebut dipercaya sebagai amanat atau pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak atau karma yang tidak menyenangkan. Padahal jika dinalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis, maupun dari segi akidah, banyak mitos yang tidak berhubungan. Walaupun maksud dari nenek-nenek moyang semuanya adalah baik tetapi tidak semua dari nasehat atau pantangan kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis maupun ilmiah. Kebanyakan hanya berdasarkan mitos atau kepercayan saja daripada kenyataannya, contohnya ibu hamil disarankan  memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalamnya agar janin terhindar dari marabahaya, ibu hamil juga tidak boleh makan  nanas dan jeruk karena mitosnya dapat menyebabkan  keputihan, keguguran, meningkatkan lender di paru-paru dan bayi kuning. Adanya uraian  bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada masyarakat mengenai mitos yang ada di kecamatan Wonosegoro, Boyolali serta melakukan pelurusan terhadap anggapan masyarakat yang mempercayai mitos-mitos tersebut yang mengakibatkan rendahnya kesehatan ibu hamil. Maka dari itu penulis membuat artikel ilmiah yang berjudul “Mitos Seputar Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat dalam Perspektif Kebidanan” ini untuk memenuhi tujuan di atas.  
TUJUAN 
Tujuan penulisan artikel ilmiah Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat dalam Perspektif Kebidanan yaitu untuk menambah pengetahuan mengenai kebenaran dari mitos-mitos yang sudah ada serta memberikan gambaran dan penjelasan kepada masyarakat mengenai mitos yang ada di desa Gilirejo,  kecamatan Wonosegoro,  Boyolali sehingga mereka dapat mempunyai gambaran mitos yang baik dan mitos yang buruk bagi kesehatan.   
METODE 
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)  yaitu metode kerja kolaboratif antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait yang mendukung Program Kreativitas Mahasiswa. Selain metode kerja kolaboratif, dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)  juga menggunakan metode lain yaitu: 1. Metode Wawancara Tim pelaksana kegiatan melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan  bertatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. 2. Metode Studi Pustaka Pengumpulan data dilakukan dengan mencari informasi melalui referensi buku yang akurat serta dari media internet. 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Pengertian Pengertian yang didapat dari Wikipedia Indonesia, Mitos (bahasa Yunani: – mythos) adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta dianggap benar- benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi  oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia  lain (kayangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar  terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar–benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya (Bencoolen, 2011). Mitos termasuk pengetahuan (knowledge) dimana pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul
(superstitions), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformations) (Soekanto, 2006). Konteks bahasan artikel ilmiah Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat dalam Perspektif Kebidanan, mitos dibatasi pada pembahasan mitos seputar kehamilan dan kelahiran, sehingga dapat diartikan bahwa mitos seputar kehamilan dan kelahiran adalah segala sesuatu baik itu berupa ucapan maupun keyakinan yang berhubungan dengan alam gaib yang dipercaya membawa akibat langsung  terhadap kehidupan nyata dalam lingkup kehamilan dan kelahiran. 
B. Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Masyarakat Umum 1. Ibu hamil tidak boleh keluar malam karena mitosnya banyak roh jahat yang akan mengganggu janin. 2. Baik ibu yang sedang hamil maupun suaminya tidak boleh membunuh atau menyiksa binatang karena mitosnya bayi akan  menyerupai hewan yang dibunuh atau disiksa. 3.  Ibu tidak boleh duduk atau berdiri di ambang pintu karena mitosnya mengakibatkan  kelahiran Caesar.  4. Ibu hamil tidak boleh menjahit baju  karena ditakutkan anaknya akan lahir dengan bibir sumbing. 5. Ibu disarankan  memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalam karena mitosnya agar janin terhindar dari marabahaya.  6. Ibu hamil disarankan minum jamu karena mitosnya mengonsumsi jamu membuat janin lebih aman.  7. Ibu hamil tidak boleh makan  nanas dan jeruk karena mitosnya dapat menyebabkan  keputihan, keguguran, meningkatkan lender di paru-paru dan bayi kuning.  8. Ibu hamil disarankan minum minyak kelapa karena mitosnya dapat memudahkan persalinan. 9.  Ibu hamil tidak boleh makan daun kemangi karena mitosnya dapat membuat ari-ari lengket sehingga mempersulit persalinan. 10. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan, menyuburkan rambut bayi, dan membuat kulit bayi putih. 11. Minum es menyebabkan janin tumbuh besar di dalam kandungan, sehingga dapat mempersulit persalinan. 12. Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih. 13. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap menandakan bayinya laki-laki.     
C. Mitos Kehamilan dan Kelahiran di Desa Gilirejo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali 
Bahasan masalah mitos kehamilan dan kelahiran diambil sampel pada masyarakat di sekitar daerah tempat tinggal penulis. Responden diambil secara acak dari warga dengan aneka profesi dan tingkat pendidikan. Sampel diambil dari desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, kabupaten Boyolali. Jumlah responden 10 wanita dengan prosefi dan tingkat pendidikan berbeda. Mitos kehamilan dan kelahiran yang berkembang di desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali antara lain: 1. Mitos Prakehamilan a. Jika hamil baru 2 minggu jangan diberitahukan ke siapapun dulu agar tidak keguguran. Dari sisi medis: bahwa terjadinya keguguran pada janin bisa terjadi karena faktor-faktor medis dan teknis. Tidak berkaitan dengan proses komunikasi verbal terkait dengan informasi tentang kehamilan seorang wanita, justru pada minggu pertama saja sudah bisa diketahui kehamilannya dengan melakukan tes kehamilan. b. Jika ada burung hantu bunyi di dekat rumah berarti akan ada yang hamil Dari sisi medis reproduksi : kehamilan seorang wanita tidak ada hubungannya sama sekali dengan burung atau hewan lain, akan tetapi proses kehamilan terjadi karena terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur melalui proses persenggamaan. 2. Mitos  Saat Kehamilan  a. Baik ibu yang sedang hamil maupun suaminya tidak boleh membunuh atau menyiksa binatang karena mitosnya bayi akan  menyerupai hewan yang dibunuh atau disiksa, tapi sebenarnya suami dan istri diimbau  untuk mengendalikan emosi agar tidak menjadi contoh buruk bagi anak. c. Ibu disarankan  memasang gunting kecil atau pisau kecil pada pakaian dalam karena mitosnya agar janin terhindar dari marabahaya, tapi faktanya yang bahaya justru bila gunting atau pisau kecil itu menusuk kulit ibu. d. Ibu hamil dilarang melayat karena mitosnya janin akan terkena sawan mayat dan bayi tersebut ketika lahir akan bertubuh kurus kering, tapi faktanya melayat atau tidak melayat tidak mempengaruhi keadaan janin karena itu hanya tergantung pada keyakinan ibu terhadap mitos tersebut. e. Saat terjadi gerhana bulan ibu hamil diharuskan untuk mandi di luar rumah karena jika tidak mandi maka takut nanti ketika lahir anaknya ada tanda hitam di tubuhnya. “Mandi di luar rumah saat gerhana bulan adalah kepercayaan dan tradisi di desa Gilirejo. Kami percaya jika ibu hamil mandi saat gerhana bulan terjadi, maka hal itu bisa membuat jabang
bayi lahir dengan selamat, mulus tanpa ada cacat,” ujar Hasnah, salah seorang ibu hamil yang menjadi responden serta ikut menjalankan tradisi mandi di luar rumah saat gerhana bulan. f. Upacara 7 Bulanan agar persalinan lancar Pada Upacara 7 Bulanan, calon ibu dan calon ayah diminta meloloskan ikan belut melalui kain sarung yang dikenakan ibu. Jika ikan belut keluar dengan lancar (tidak menyangkut), pertanda persalinan bakal lancar. Tentu saja itu tidak benar, karena lancar-tidaknya sebuah proses persalinan tergantung pada berat janin, tenaga mengejan si ibu, dan jalan lahir. Jika semuanya saling mendukung, bisa ditebak pasti lancar. g.  Ibu hamil tidak boleh makan daun pepaya karena mitosnya dapat mengeruhkan air ketuban dan mengakibatkan janin keracunan, tapi faktanya daun pepaya mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan ibu dan janin. h. Ibu hamil disarankan minum minyak kelapa karena mitosnya dapat memudahkan persalinan, tapi faktanya minyak kelapa tidak berpengaruh pada persalinan, namun jika ibu meyakini maka diperbolehkan meminumnya demi ketenangan psikologinya. i. Ibu hamil tidak boleh makan  nanas dan jeruk karena mitosnya dapat menyebabkan  keputihan, keguguran, meningkatkan lender di paru-paru dan bayi kuning, tapi faktanya nanas dan jeruk kaya akan vitamin C, serta dapat membantu penyerapan zat besi, dan menurunkan risiko  infeksi dan prematuritas, tapi bila berlebih (lebih dari 1000 mg/hari) mencetus maag dan batu ginjal jika sensitive. 
3. Mitos Pasca Melahirkan a. Ibu hamil tidak boleh makan ikan karena mitosnya darah nifasnya akan berbau amis, tapi sebenarnya ibu hamil dianjurkan makan ikan yang segar dan matang karena memiliki efek positif terhadap daya tahan tubuh, juga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka usai bersalin. b. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan. Namun sebenarnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalah di usia 6 bulan. 
KESIMPULAN 
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar – benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya. Setelah dilakukan metode wawancara dan studi pustaka dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyak
masyarakat desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali  yang percaya pada mitos-mitos kehamilan dan kelahiran.  Mitos-mitos yang ada di desa Gilirejo, kecamatan Wonosegoro, Boyolali antara lain Jika hamil baru 2 minggu jangan diberitahukan ke siapapun dulu agar tidak keguguran, diadakan upacara 7 Bulanan agar persalinan lancar, bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan. 
DAFTAR PUSTAKA 
AtmawatiYuris.2012.Budaya-Da-Mitos-Yang-Selalu-Dihubungkan-Seputar- Kehamilan - Perawatan Anak. Avariable on. (diakses pada 20 Februari 2013).  
Bencoolen, Rafless.2011. Mitos-Mitos Selama Kehamilan ~ Bahan Kuliah Dan Makalah Kesehatan. Diunduh dari http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/ (diakses 15 februari 2013)
http://bidanku.com/forum/showthread.php/5-Kebenaran-Sebenarnya-dari-Mitos- Mitos-Kehamilan (diakses 15 Februari 2013).
http://healthiskesehatan.blogspot.com/2012/04/mitos-kepercayaan-tentang- kehamilan.html (diakses 15 Februari 2013). 
http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2013/113891-Inilah-Mitos-Kehamilan- dan-Jawabannya (diakses 15 Februari 2013). 
Oktavia, Dian. 2009.Mitos-mitos Budaya Jawa dalam Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/33587205/Ilmu-Sosial-Budaya-Dasar- Budaya-Jawa (diakses 20 Februari 2013). 
Soekanto, soerjono.2006. Sosiologi. Jakarta: PT  RajaGrafindo Persada. 
Wikipedia Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses 20 Februari 2013).            
Lampiran  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar